KBRN – Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Indonesia, Wihaji menegaskan, pentingnya pembinaan kesadaran bela negara bagi Calon Pegawai Negeri Sipil. Pembentukan mental dan kedisiplinan sejak dini, menjadi fondasi utama untuk menciptakan ASN yang tangguh dan berintegritas.
“Pelatihan bela negara ini bagian penting dari proses membangun karakter ASN di kementerian baru. Saya ingin mental mereka benar-benar baru, memiliki semangat pengabdian dan rasa memiliki terhadap kementerian,” kata Wihaji dalam pelatihan pembinaan kesadaran bela negara lingkup pekerjaan bagi CPNS, di lapangan Kemendukbangga, Jakarta, Selasa (21/10/2025).
Wihaji menegaskan, pelatihan tersebut merupakan bagian dari pembinaan sumber daya manusia berbasis integritas dan akuntabilitas. Para peserta akan dievaluasi dalam satu tahun masa percobaan sebelum dinyatakan lulus sebagai PNS penuh.
“Penilaian dilakukan berdasarkan indikator kedisiplinan dan tanggung jawab kerja yang ditetapkan Biro SDM kementerian. Jika ada pelanggaran, kami akan ambil keputusan tegas sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku,” ucap Wihaji.
Para peserta pelatihan pembinaan kesadaran bela negara lingkup pekerjaan bagi CPNS di lapangan Kemendukbangga
Salah satu CPNS, Putrangara Kowati menilai, pelatihan bela negara menjadi pengalaman berharga bagi ASN baru. Kegiatan ini diyakininya, mampu membentuk karakter berakhlak serta menumbuhkan rasa tanggung jawab terhadap negara dan masyarakat.
“Saya mempersiapkan mental dan fisik agar siap melaksanakan bela negara dengan sepenuh hati. Harapan saya, bisa menjadi PNS berkarakter, disiplin, dan mampu menerapkan filosofi ‘Flower Bee Honey’ Kemendukbangga,” kata Kowati.
Kemendukbangga Indonesia mengikutsertakan 263 CPNS dalam pelatihan bela negara yang bekerja sama dengan Kementerian Pertahanan. Kegiatan ini bertujuan menanamkan nilai kedisiplinan, tanggung jawab, dan loyalitas sejak dini kepada calon ASN.
“Harapan saya, pelatihan ini melahirkan aparatur yang berkarakter kuat dan tidak terkooptasi kebiasaan negatif birokrasi. Mereka harus mampu menunjukkan etika dan mental baru sesuai semangat kementerian yang baru lahir,” ujar Wihaji.