Ada aroma tumpeng, suara musik rakyat, dan wajah-wajah sumringah di banyak daerah. Dari Bojonegoro hingga Subang, dari Depok sampai Jombang, kader Partai Golkar serentak turun ke masyarakat merayakan ulang tahun partai ke-61 dengan cara yang sederhana tapi menyentuh: berbagi dan melayani.
Perayaan HUT ke-61 Partai Golkar tahun ini tak sekadar seremoni politik. Ia menjelma jadi gerakan sosial masif, menjangkau ribuan warga lewat kegiatan kemanusiaan, kesehatan, dan ekonomi rakyat. Semua berlangsung di bawah semangat tema besar “Golkar Solid, Indonesia Maju” dan tagline “Suara Rakyat, Suara Golkar.”

Bojonegoro: Donor Darah dan Kepedulian yang Tak Mengalir Setengah
Di Kabupaten Bojonegoro, perayaan dilakukan dengan cara yang paling konkret: menolong sesama. DPD Partai Golkar Bojonegoro menggelar donor darah, pemeriksaan kesehatan gratis, dan santunan bagi anak yatim serta keluarga pra sejahtera, Jumat (31/10/2025).
Sekretaris DPD Golkar Bojonegoro, Moch. Mansyur, mengatakan kegiatan ini adalah wujud kepedulian yang lahir dari komitmen partai untuk hadir di tengah masyarakat. “Kami ingin keberadaan Partai Golkar benar-benar dirasakan masyarakat, bukan hanya saat ulang tahun, tapi dalam kegiatan sosial berkelanjutan,” ujarnya dengan nada tegas namun penuh empati.
Bendahara DPD Golkar Bojonegoro, Sigit Kushariyanto, menambahkan, usia ke-61 bukan sekadar angka, melainkan pengingat bahwa partai besar harus terus berbuat besar. “Sebagai partai berpengalaman, Golkar harus jadi teladan dalam kepedulian dan pelayanan kepada rakyat,” katanya..

Jombang: Golkar Menebar Berkah dari Lima Kecamatan
Ratusan warga dari Ploso, Kudu, Ngusikan, Plandaan, hingga Kabuh berbondong-bondong datang ke Desa Tondowulan, Jombang. Di sana, Hj. Maya Novita, S.Ak., anggota DPRD Jombang dari Fraksi Partai Golkar, membagikan ratusan paket sembako berisi beras, minyak, gula, dan mi instan.
“Tema HUT ke-61 ‘Suara Rakyat Suara Golkar’ itu bukan sekadar slogan. Ini bukti bahwa Golkar peduli dan mendengar aspirasi rakyat,” ujar Maya. Ia mengingatkan bahwa selama 61 tahun, Golkar telah menjejak di setiap bab pembangunan nasional—dari infrastruktur hingga kesejahteraan sosial.
Tak berhenti di sana, Golkar Jombang juga menggelar pasar sembako murah di berbagai daerah pemilihan. Warga bisa menebus paket sembako senilai Rp100 ribu hanya dengan Rp61 ribu—angka simbolis dari usia partai. Rahmat Agung Saputra, anggota DPRD Jombang Dapil 2, menyebut program itu sebagai bentuk “politik yang memberi manfaat nyata.”
“Setiap warga yang datang bukan sekadar menerima bantuan, tapi ikut merasakan kehangatan silaturahmi yang menjadi nilai dasar Partai Golkar,” kata Agung.
Rangkaian kegiatan di Jombang juga diisi Qotmil Qur’an, ziarah ke makam pahlawan, tabur bunga, santunan anak yatim, serta tasyakuran dan tumpengan. Rencananya, penutupan nasional peringatan HUT ke-61 akan digelar serentak pada Desember dengan doa bersama di seluruh Indonesia.

Subang: Pesta Rakyat dan 1.000 Santunan
Sementara di Subang, perayaan HUT ke-61 berubah jadi pesta rakyat yang meriah. Ribuan kader dan masyarakat memenuhi area acara yang dihiasi kesenian tradisional Sisingaan, hiburan dangdut, dan pembagian doorprize spektakuler—mulai dari paket umrah hingga sepeda listrik.
Namun, di balik kemeriahan itu, Partai Golkar Subang tetap menempatkan kegiatan sosial sebagai inti acara. Sebanyak 1.000 santunan diberikan kepada anak yatim dan dhuafa, disertai kuliner gratis dari 6.000 porsi UMKM lokal serta layanan kesehatan gratis.
Ketua DPD Golkar Subang, Elita Budiati, menegaskan, “Kita ingin pesta rakyat ini punya makna sosial. Golkar bukan hanya soal politik, tapi juga tentang menumbuhkan solidaritas dan menebar manfaat.” Ia menargetkan soliditas kader hingga akar rumput demi menatap Pemilu 2029 dengan optimisme.
Depok: Politik dan Pers, Dua Pilar Informasi
Di Depok, Golkar merayakan ulang tahun dengan cara berbeda: mempererat hubungan dengan insan pers. Ketua DPD Golkar Depok, Dr. dr. Farabi A. Rafiq, bersama jajaran pengurus, berkunjung ke kantor PWI Kota Depok. Kunjungan itu bukan sekadar seremonial, melainkan penguatan kemitraan antara politik dan media.
“Partai politik dan insan pers harus terus membangun komunikasi yang sehat agar publik mendapat informasi yang benar dan berimbang,” tegas Farabi. Ia juga menyelipkan pesan agar pemerintah kota memperhatikan pendidikan inklusif dan memperbanyak sekolah luar biasa.
Ketua PWI Depok, Rusdy Nurdiansyah, menyambut baik langkah itu. “Silaturahmi ini mempererat hubungan kemitraan antara PWI dan Partai Golkar. Sinergi seperti ini penting bagi pembangunan sosial dan informasi di daerah,” ujarnya.
Meneguhkan Akar, Menumbuhkan Daun
Enam puluh satu tahun bukan usia muda untuk sebuah partai politik. Namun, dalam perayaan kali ini, Golkar justru tampak muda—bergerak lincah, turun langsung, dan kembali mengakar pada rakyat. Di tengah zaman politik yang sering terasa dingin dan penuh strategi, aksi sosial ini menjadi semacam napas hangat yang menegaskan kembali filosofi beringin: menaungi tanpa pilih kasih.
Bahlil Lahadalia sebagai Ketua Umum DPP Partai Golkar berulang kali menegaskan pentingnya gotong royong sosial dalam politik modern. Ia ingin kader Golkar di seluruh Indonesia tidak hanya bicara di podium, tapi juga hadir di pasar, puskesmas, dan rumah-rumah warga.
Gelombang kegiatan sosial Golkar tahun ini membuktikan bahwa politik bisa punya wajah humanis. Dari donor darah di Bojonegoro, sembako murah di Jombang, pesta rakyat di Subang, hingga silaturahmi pers di Depok—semuanya menggambarkan satu hal: akar Golkar masih hidup, menancap dalam di tanah rakyat.
Dan seperti pohon beringin yang tak pernah lelah tumbuh, Golkar tampak berusaha terus meneduhkan, sembari mengingatkan bahwa politik seharusnya bukan tentang kekuasaan, melainkan tentang memberi kehidupan