Liputan6.com – Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI), Mukhtarudin, melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) terkait peningkatan pemberdayaan pekerja migran dengan berbagai pemangku kepentingan.
Antara lain, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia, Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita, serta Menteri UMKM Maman Abdurrahman.
Acara penandatanganan empat menteri tersebut dilakukan serentak di Kantor Kementerian P2MI, Jakarta, Rabu (8/10/2025).
Kolaborasi ini dilakukan untuk membuka peluang kerja formal dan prospek penghasilan yang lebih tinggi bagi ribuan Pekerja Migran Indonesia (PMI) di luar negeri.
Mukhtarudin mengatakan, MoU yang ditandatangani merupakan sebuah sinergitas antar Kementerian yang mempunyai lembaga-lembaga vokasi.
“Sebagai tindak lanjut arahan bapak Presiden, kami diminta melakukan percepatan vokasi. Maka hari ini kita melakukan MoU dengan kementerian yang memiliki lembaga vokasi dan pemberdayaan terhadap pekerja migran,” ujar dia.
Pada kesempatan sama, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyambut baik inisiatif yang digagas oleh Kementerian P2MI. Menurut dia, nota kesepahaman ini jadi salah satu solusi untuk menciptakan lapangan pekerjaan.
“Lapangan pekerjaan ini tidak hanya domestik, tapi juga kita harus mampu mengirim tenaga pekerjaan ke luar negeri dengan skill yang cukup, kalau skillnya cukup, pasti dihargai pendapatannya itu bagus dan posisinya pun bagus,” jelasnya.
Bahlil menambahkan, Kementerian ESDM memberikan dukungan penuh terhadap Kementerian P2MI dengan menyediakan fasilitas untuk pelatihan-pelatihan para pekerja migran di sektor ESDM.
“Kita punya balai-balai latihan di sektor pertambangan dan oil and gas silahkan dipakai, fasilitasnya dipakai. Tujuannya apa? Meningkatkan skill daripada calon tenaga kerja kita yang nanti kita kirim ke luar,” tuturnya.